Mengapa kita menyebut NABI IBRAHIM Dalam Tahiyat Akhir ?




Setelah Allah SWT menciptakan manusia yang pertama yaitu Nabi Adam AS, kalimat pertama yang dilihat oleh Nabi Adam AS adalah لا إله إلا الله محمد رسول الله, lalu Nabi Adam AS bertanya kepada Allah SWT tentang siapakah ‘Muhammad‘ itu?

Lalu Allah SWT menjawab beliau (Muhammad SAW) adalah penutup segala nabi dan rasul dan paling mulia di antara mereka semua (rasul). Umat Nabi SAW juga diberi banyak kemuliaan berbanding umat-umat yang lain.

Diceritakan bahwa Nabi Adam AS berkata : Sesungguhnya Allah memberi 4 macam kemuliaan kepada umat Nabi Muhammad SAW yang tidak diberikan kepadaku, yaitu:

1. hanya menerima taubatku di Makkah, sedangkan umat Muhammad boleh bertaubat dimana saja...

2. ketika aku melakukan dosa, kemudian Allah menjadikanku telanjang bulat. Sedangkan umat Nabi Muhammad tetap diberikan pakaian , meskipun dia durhaka kepada Allah.

3. Ketika aku berbuat dosa, Allah memisahkan aku dan isteriku (Adam di kaki gunung Himalaya, Hawa di Jeddah) sedangkan umat Muhammad yang berbuat dosa tidak dipisahkan dari isterinya..

4. Aku berbuat kesalahan di syurga lalu Allah mengusirku dari syurga ke dunia, sedangkan umat Muhammad berbuat dosa di luar syurga, Allah tetap memasukkan mereka ke syurga apabila mereka bertaubat....

Menyedari ketinggian darajat Nabi Muhammad SAW di sisi Allah SWT, Nabi Adam AS memohon kepada Allah SWT agar diberi anugerah yaitu cukuplah sekadar menjadi umat Nabi Muhammad (saw). Namun demikian, Allah SWT menolak permintaan Nabi Adam AS mentah-mentah....


Begitu juga dengan nabi-nabi yang lain seperti Nabi Musa AS. Sehinggakan Allah SWT sendiri menegur sikap nabi Allah Musa AS agar bersyukur dengan apa-apa yang dikurniakan oleh Allah (swt) kepadanya. Dalam banyak-banyak nabi yang memohon untuk menjadi umat Nabi Muhammad SWT, hanya ada seorang nabi saja yang Allah SWT perkenankan permohonannya tetapi, bukan semua, hanya sebagian daripada permohonan itu Allah SWT terima.

Beliau adalah Nabi Ibrahim AS. Secara dasarnya, Allah SWT tidak memperkenankan permohonan nabi Ibrahim AS untuk menjadi umat Nabi Muhammad SAW tetapi Allah SWT menjanjikan kepada nabi Allah Ibrahim AS yang nabi Muhammad SAW akan lahir daripada silsilah atau keturunan nabi Ibrahim AS sendiri dan nama nabi Ibrahim AS juga akan meniti di bibir-bibir umat nabi Muhammad SAW yaitu bermaksud nama nabi Ibrahim AS akan selalu disebut-sebut oleh umat Rasulullullah SAW.

Karena itulah kita menyebut nama Nabi Ibrahim AS dalam shalat lima waktu kita yaitu semasa bacaan tahiyat akhir seperti dijanjikan oleh Allah SWT kepada nabi Ibrahim AS seperti berikut:

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
اللهم صل على محمد وآل محمد
Sholawat Ibrahimiyah adalah selawat yang dibaca pada separuh kedua dalam bacaan Tahiyat Akhir di dalam shalat.

Sholawat Ibrahimiyah dalam Tahiyat Akhir adalah :

-Versi Syafie (Imam syaraf anNawawi: Syarah Muslim (4/123), anda hanya perlu membaca Sholawat atas Nabi saja. Sholawat atas keluarga baginda dan selawat Ibrahimiyah adalah sunah.

-Versi Maliki dan Hanafi: sunah hukumnya sholawat ini baik atas Nabi SAW, keluarga dan atas nama Ibrahim AS

-Versi Hambali: wajib sholawat atas Nabi SAW, keluarga dan sholawat Ibrahimiyah (Fathul Bari: 9/163)
Begitu besar penghargaan yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim, sehingga selawat kepadanya disyiarkan dalam solat kita....

Sholawat ini menggabungkan dua ucapan salam dan hormat kepada kedua Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim AS. . Terdapat hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim R.A. dan Imam Ibnu Khuzaimah R.A. yang menganjurkan agar kita bersholawat kepada kedua Nabi Besar SAW dan nabi Ibrahim itu....
.
Lafadz sholawat ini sebagus-bagus, selengkap-lengkap dan sesempurna lafadz kepada junjungan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Sebab itu sholawat ini ditentukan bacaannya di dalam shalat.
Ibnu Taimiyyah berkata, “Sholawat yang paling sempurna untuk Rasulullah adalah Selawat Ibrahimiyah....”

Next
This is the current newest page
Previous
Next Post »
Thanks for your comment
Diberdayakan oleh Blogger.